Blog Informasi Berbagai Ternak

Burung Hwa Mei (Wambi) Yg Sekarang Langka


Burung Hwamei (Melodius Lughingthrush) yaitu burung di import dari negeri China yg dahulu kala tepatnya di kurun 90-an burung ini pernah merajai kelas lomba burung di beberapa negara khususnya di asia menyerupai di China (asal habitatnya),  Indonesia, Thailand, Malaysia, singapura dan lain-lain.Namun burung yg mempunyai nama latin Garrulax Canorus lambat laun mulai hilang dan langka,di karenakan pada awal tahun 2000-an,pemerintah indonesia menghentikan import semua burung dari negeri China termasuk burung Poksay, Robin, Jalak Hongkong, Sanma dan yg lainnya alasannya pada ketika itu negeri China terjangkit wabah flu burung (SARS) yg sangat membahayakan manusia.Dan semenjak kejadian itu,kini burung Hwa mei perlahan-lahan hilang dan sangat langka.

Asal usul
Perlu teman Burung kicau ketahui nama burung Hwa mei di ambil dari bahasa asalnya (China) yg berarti alis yg di cat, alasannya memang burung ini mempunyai tanda fisik yakni pada matanya terdapat alis putih menyerupai di cat sehingga di namakan Hwa mei (alis yg di cat).

Karakter
Burung eksentrik ini mempunyai sifat Fighter yg besar lengan berkuasa dan sangat tempramen (mudah marah) sehingga tidak menyerupai di indonesia yg melombakan burung ini alasannya kicauannya, di asia kususnya di negara asalnya melombakan burung ini dengan tips di langgar fisik,seperti layaknya ayam yg di adu,berantem dan saling pukul.

Burung ini termasuk burung Monogamus layaknya burung Lovebirdyakni hanya mengawini dan berkembang biak dengan satu pasangan betina saja.

Habitat
Burung yg keseluruhan bulu tubuhnya berwarna cokelat ini hidup di dataran tinggi tepatnya antara 1800 meter dari permukaan bahari dan menyukai kawasan hutan terbuka, hutan sekunder, taman, kebun , di semak-semak belukar dan sangat suka di pohon-pohon yg lebat dan rindang.

Hwa mei atau burung yg populer juga di indonesia dengan nama wambi ini yaitu burung pemakan buah-buahan dan beberapa serangga kecil, mereka mengais makanan di antara dedaunan yg runtuh dari pohon, mereka biasanya terlihat dalam kelompok kecil dan berpasangan.Pada animo kawin mereka membangun sarang di antara semak-semak pohon atau semak belukar yg tingginya sektar 200 cm dari tanah.

Back To Top